Jumat, 27 April 2012

Bacaan Al-Qur'an Anda masih berantakan? Cobalah Aplikasi Ini!

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Apa kabar hari ini? semoga kita masih dalam lindungan-Nya..
Ok ok ok,,Untuk episode kali ini, saya akan memberikan kepada Anda sebuah aplikasi (khusus) bagi Anda yang beragama Islam (bisa juga agama lain). Lebih spesifik, bagi muslim yang mungkin cara membaca AlQur'annya masih berantakan (kayak kamarmu, hehe) atau masih banyak yang keliru sehingga membuat arti dari ayat dalam AlQuran itu sendiri menjadi berubah dan ini menjadi sesuatu yang sangat fatal. Misalnnya, kita mempertukarkan huruf yang cara penyebutannya itu hampir sama, memanjangkan suatu huruf yang seharusnya tidak boleh dipanjangkan dan atau men-tasjij-kan suatu huruf yang seharusnya tidak perlu. Padahal hal seperti itu akan mengubah makna dari ayat yang kita baca. 

Secara aplikasi, hukum membaca Alquran sesuai dengan kaidah tajwid yaitu Wajib 'ain atau wajib bagi setiap orang. sedangkan secara teori, hukum mempelajari ilmu tajwid dalam islam adalah Wajib Kifayah. Artinya, jika sebagian yang lain sudah mempelajarinya, sebagian yang lain akan gugur kewajibannya. dengan perkataan lain cukup. pertanyaan: Apakah sudah cukup??

Nah, Oleh karena itu, Aplikasi ini hadir untuk membantu kita dalam menunaikan salah satu kewajiban kita sebagai seorang muslim dan pastinya akan berbuah pahala yang akan kita petik di akhirat nanti. 

Aplikasi ini juga cocok untuk para guru yang mengajar tentang masalah tajwid AlQur'an ini sebagai media pembelajaran sehingga orang yang diajar akan lebih paham dibandingkan jika mengajar hanya dengan modal papan tulis dan buku saja.

Dikatakan demikian, karena aplikasi ini sangat komunikatif bagi si pemakainya. Bahkan mungkin tanpa seorang guru yang menjelaskannya pun kita sudah paham hanya melalui aplikasi ini. Mengapa? Karena selain berupa penjelasan yang detail disertai dengan contoh, juga dilengkapi dengan suara penyebutan contoh tajwidnya. Jadi, kita tinggal meng-klik contoh tajwidnya dan suara pun akan keluar sehingga kita paham betul penyebutan yang benar. Selain itu, tampilannya pun sangat fresh karena mungkin semua warna dipakai untuk memperindah apikasi ini. Berikut tampilannya.


Gimana? fresh kan? kalo begitu, langsung download aja linknyaa di bawah ini
Download Aplikasi Tajwid

Al-Qur'an merupakan pedoman hidup bagi manusia (bukan hanya orang Islam) yang harus kita pahami apa makna di dalamnya. Jika dari cara membaca Al-Qur'an saja sudah tidak benar, bagaimana kita akan memahami isi dari Alqur'an? Semoga Allah meridhoi kita dan kelak akan memasukkan kita ke dalam Jannha-Nya.....Amin.


Semoga Bermanfaat!!!

Jumat, 15 Juli 2011

DIMENSI-DIMENSI AJARAN ISLAM

HARIYONO USMAN / SAPARUDDIN

A.    PENDAHULUAN

Agama adalah sebuah realitas yang senantiasa melingkupi manusia. Agama muncul dalam kehidupan manusia dalam berbagai dimensi, termasuk agama Islam. Namun, yang menjadi tolak ukur dalam membedakan suatu agama adalah isi atau dimensi ajaran agamanya. Dalam Islam, ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam (akidah, syari’ah, dan akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya. Yang dikembangkan adalah ajaran agama yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadist. Dengan kata lain, yang dikembangkan lebih lanjut supaya dapat dipahami oleh manusia.

Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang paling sempurna, karena memang semuanya ada dalam Islam, mulai dari urusan buang air besar sampai urusan negara. Islam telah memberikan petunjuk di dalamnya.

Salman Al-Farisi berkata,“Telah berkata kepada kami orang-orang musyrikin, ‘Sesungguhnya Nabi kamu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu sampai buang air besar!’ Jawab Salman, ‘benar!” (Hadits Shohih riwayat Muslim). Hal ini dapat menunjukkan betapa sempurnanya agama Islam dan luasnya petunjuk yang tercakup di dalamnya, yang tidaklah seseorang itu butuh kepada petunjuk selainnya, baik itu teori demokrasi, filsafat atau lainnya; ataupun ucapan Plato, Aristoteles atau siapa pun juga.

 Oleh karena itu, sebagai muslim dan muslimat kita patut bersyukur memeluk agama Islam. Tetapi kesyukuran itu harus diikuti dengan mempelajari agama Islam itu sendiri, yakni ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya secara baik dan benar serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-sehari. Mempelajari ajaran Islam tersebut merupakan fardhu kifayah yakni kewajiban kemasyarakatan kaum muslimin. Di samping itu, ajaran Islam bersifat totalitas dan saling melengkapi. Dalam perkataan lain, bahwa kita mengamalkan ajaran Islam termasuk dimensi-dimensinya. Sehingga pada makalah ini akan membahas tentang dimensi-dimensi yang ada dalam ajaran agama Islam dan mengenai akidah, syariah, dan akhlak yang juga merupakan unsur pokok dalam ajaran Islam.

Dalam makalah yang berjudul “Dimensi-Dimensi Ajaran Islam” ini akan membahas 5 poin penting mengenai dimensi-dimensi ajaran Islam, yaitu:

1.    Dimensi Ritual
2.    Dimensi Mistikal
3.    Dimensi Ideologi
4.    Dimensi Sosial
5.    Akidah, Syariah, dan Akhlak

Jumat, 24 Juni 2011

SHALAT JAMAAH YANG BAIK DAN BENAR

Pacaran Islami ?!

Bagi remaja, bila istilah itu disebut-sebut bisa membuat jantung berdetak lebih kencang. Siapa sih yang nggak semangat bila bercerita seputar aktivitas pacaran ini? Semua orang yang normal pasti seneng. Apalagi yang digambarkan dalam cerita film dan novel, baik yang happy ending maupun unhappy ending kisah-kasih itu. Tetap mengasyikan. Pokoknya aktivitas baku syahwat yang memang bukan barang baru di kalangan remaja itu terus diekspos dan dibuat seolah-olah legal.
Punya tampang sekeren personelnya “Westlife”? Dijamin bakal dikejar-kejar kaum Hawa. Baik yang mengejar ingin dikencani maupun yang ingin nagih utang (hua..ha..ha..). Coba aja bayangin, wanita mana sih yang nggak deg-degan kalo lihat tampangnya si Mark atawa Kian? Wuih, histeris, Brur! Maklum cowok ABG yang tergabung dalam kelompok Westlife ini cool banget. Jadi nggak heran kalo anak cewek merasa nyaman dapat gacoan model begitu.

Keharaman Rokok

Syaikh Muhammad Bin Sholeh Al Utsaimin Pernah ditanya tentang seputar hukum Rokok, maka beliau memberikan penjelasan tentangnya..
Merokok haram hukumnya berdasarkan makna yang terindikasi dari zhahir ayat Alquran dan As-Sunah serta i’tibar (logika) yang benar. Allah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan.” (Al-Baqarah: 195).
Maknanya, janganlah kamu melakukan sebab yang menjadi kebinasaanmu. Wajhud dilalah (aspek pendalilan) dari ayat di atas adalah merokok termasuk perbuatan yang mencampakkan diri sendiri ke dalam kebinasaan.
Sedangkan dalil dari As-Sunah adalah hadis shahih dari Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi Wasallam. bahwa beliau melarang menyia-nyiakan harta. Makna menyia-nyiakan harta adalah mengalokasikannya kepada hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebagaimana dimaklumi bahwa mengalokasikan harta dengan membeli rokok adalah termasuk pengalokasian harta pada hal yang tidak bermanfaat, bahkan pengalokasian harta kepada hal-hal yang mengandung kemudharatan.