Jumat, 15 Juli 2011

DIMENSI-DIMENSI AJARAN ISLAM

HARIYONO USMAN / SAPARUDDIN

A.    PENDAHULUAN

Agama adalah sebuah realitas yang senantiasa melingkupi manusia. Agama muncul dalam kehidupan manusia dalam berbagai dimensi, termasuk agama Islam. Namun, yang menjadi tolak ukur dalam membedakan suatu agama adalah isi atau dimensi ajaran agamanya. Dalam Islam, ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam (akidah, syari’ah, dan akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya. Yang dikembangkan adalah ajaran agama yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadist. Dengan kata lain, yang dikembangkan lebih lanjut supaya dapat dipahami oleh manusia.

Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang paling sempurna, karena memang semuanya ada dalam Islam, mulai dari urusan buang air besar sampai urusan negara. Islam telah memberikan petunjuk di dalamnya.

Salman Al-Farisi berkata,“Telah berkata kepada kami orang-orang musyrikin, ‘Sesungguhnya Nabi kamu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu sampai buang air besar!’ Jawab Salman, ‘benar!” (Hadits Shohih riwayat Muslim). Hal ini dapat menunjukkan betapa sempurnanya agama Islam dan luasnya petunjuk yang tercakup di dalamnya, yang tidaklah seseorang itu butuh kepada petunjuk selainnya, baik itu teori demokrasi, filsafat atau lainnya; ataupun ucapan Plato, Aristoteles atau siapa pun juga.

 Oleh karena itu, sebagai muslim dan muslimat kita patut bersyukur memeluk agama Islam. Tetapi kesyukuran itu harus diikuti dengan mempelajari agama Islam itu sendiri, yakni ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya secara baik dan benar serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-sehari. Mempelajari ajaran Islam tersebut merupakan fardhu kifayah yakni kewajiban kemasyarakatan kaum muslimin. Di samping itu, ajaran Islam bersifat totalitas dan saling melengkapi. Dalam perkataan lain, bahwa kita mengamalkan ajaran Islam termasuk dimensi-dimensinya. Sehingga pada makalah ini akan membahas tentang dimensi-dimensi yang ada dalam ajaran agama Islam dan mengenai akidah, syariah, dan akhlak yang juga merupakan unsur pokok dalam ajaran Islam.

Dalam makalah yang berjudul “Dimensi-Dimensi Ajaran Islam” ini akan membahas 5 poin penting mengenai dimensi-dimensi ajaran Islam, yaitu:

1.    Dimensi Ritual
2.    Dimensi Mistikal
3.    Dimensi Ideologi
4.    Dimensi Sosial
5.    Akidah, Syariah, dan Akhlak

Jumat, 24 Juni 2011

SHALAT JAMAAH YANG BAIK DAN BENAR

Pacaran Islami ?!

Bagi remaja, bila istilah itu disebut-sebut bisa membuat jantung berdetak lebih kencang. Siapa sih yang nggak semangat bila bercerita seputar aktivitas pacaran ini? Semua orang yang normal pasti seneng. Apalagi yang digambarkan dalam cerita film dan novel, baik yang happy ending maupun unhappy ending kisah-kasih itu. Tetap mengasyikan. Pokoknya aktivitas baku syahwat yang memang bukan barang baru di kalangan remaja itu terus diekspos dan dibuat seolah-olah legal.
Punya tampang sekeren personelnya “Westlife”? Dijamin bakal dikejar-kejar kaum Hawa. Baik yang mengejar ingin dikencani maupun yang ingin nagih utang (hua..ha..ha..). Coba aja bayangin, wanita mana sih yang nggak deg-degan kalo lihat tampangnya si Mark atawa Kian? Wuih, histeris, Brur! Maklum cowok ABG yang tergabung dalam kelompok Westlife ini cool banget. Jadi nggak heran kalo anak cewek merasa nyaman dapat gacoan model begitu.

Keharaman Rokok

Syaikh Muhammad Bin Sholeh Al Utsaimin Pernah ditanya tentang seputar hukum Rokok, maka beliau memberikan penjelasan tentangnya..
Merokok haram hukumnya berdasarkan makna yang terindikasi dari zhahir ayat Alquran dan As-Sunah serta i’tibar (logika) yang benar. Allah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan.” (Al-Baqarah: 195).
Maknanya, janganlah kamu melakukan sebab yang menjadi kebinasaanmu. Wajhud dilalah (aspek pendalilan) dari ayat di atas adalah merokok termasuk perbuatan yang mencampakkan diri sendiri ke dalam kebinasaan.
Sedangkan dalil dari As-Sunah adalah hadis shahih dari Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi Wasallam. bahwa beliau melarang menyia-nyiakan harta. Makna menyia-nyiakan harta adalah mengalokasikannya kepada hal-hal yang tidak bermanfaat. Sebagaimana dimaklumi bahwa mengalokasikan harta dengan membeli rokok adalah termasuk pengalokasian harta pada hal yang tidak bermanfaat, bahkan pengalokasian harta kepada hal-hal yang mengandung kemudharatan.